IMPRESIF.COM – Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dikecam setelah menghapus foto pemain Al Ahly yang mengenakan gelang ‘Free Palestine’.
FIFA baru-baru ini menghapus gambar promosi pemain Al Ahly menjelang pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 antara Al Ahly dan Inter Miami.
Pemain Al Ahly, Hussein El Shahat terlihat mengenakan gelang bertuliskan ‘Free Palestine’ atau Bebaskan Palestina selama pemotretan menjelang pertandingan Piala Dunia Antarklub melawan Inter Miami.
Gambar tersebut kini telah dihapus dan tidak akan lagi digunakan sebagai bagian dari materi promosi turnamen.
Hal tersebut disampaikan jurnalis olahraga asal Inggris, Leyla Hamed, melalui unggahan di akun X miliknya.
Leyla menilai tindakan FIFA yang melarang pemain Al Ahly mendukung kebebasan Palestina sama saja dengan mendukung pembantaian yang dilakukan Israel.
BACA JUGA: Selain Frans Putros, Ini Bocoran Bek Asing Anyar yang Akan Didatangkan Persib
“FIFA telah merilis gambar promosi pemain Al Ahly, Hussein El Shahat menjelang pertandingan Piala Dunia Antarklub melawan Inter Miami, setelah melihat pemain tersebut mengenakan gelang ‘Free Palestine’.” tulis Leyla Hamed.
“FIFA tidak hanya diam tentang pembantaian itu, mereka membungkam siapa pun yang menentangnya,” ungkap Leyla di akun X pribadinya.
FIFA sebelumnya telah menekankan bahwa semua pemain dan tim yang berpartisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan oleh mereka harus mematuhi aturan yang diberikan.
Ini termasuk penggunaan simbol, pesan, atau tindakan yang dapat diartikan sebagai dukungan atau penentangan terhadap pihak mana pun dalam konflik saat ini.
Sebagai catatan, Al Ahly merupakan juara ketiga Piala Dunia Antarklub FIFA edisi sebelumnya ketika mereka mengalahkan klub Jepang, Urawa Red Diamonds.
Tetapi sikap FIFA dinilai selalu berstandar ganda. Itu dibuktikan dari sikap FIFA pada konflik Rusia dan Ukraina.
FIFA langsung menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah melakukan invasi kepada Ukraina.
Selain itu, faktanya FIFA dalam beberapa kesempatan menunjukkan sikap dukungan kepada Ukraina.