IMPRESIF.COM – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah mengeluarkan peringatan dan teguran kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Erick Thohir.
Teguran itu terkait dengan posisinya yang menduduki dua jabatan sekaligus, yakni Ketua Umum PSSI dan Ketua Komite Wasit di induk sepak bola Indonesia.
Menurut Erick Thohir, tindakan awalnya saat menjabat adalah memastikan integritas sistem peradilan tetap terjaga dan bebas dari unsur korupsi.
“Kenapa saya yang jadi ketua komite wasit? Siapa juga yang berani menyuap saya?” kata Erick kepada awak media, dikutip dari laman BeritaSatu.
Bagi Erick Thohir, peringatan dari FIFA ibarat kartu kuning yang bisa berakibat pada kartu merah jika kembali menerimanya. Karena itu, dia memastikan akan mundur dari posisi Ketua Komite Wasit.
Namun, ia mengakui FIFA sempat memberikan teguran terkait tindakan pengambilan dua peran besar tersebut karena bertentangan dengan praktik pengelolaan sepak bola di tingkat internasional.
BACA JUGA: Erick Thohir Marah! Drawing Liga 4 tidak Profesional dan tidak Transparan, Desak Digelar Ulang
“(Saya) sudah diperingatkan oleh FIFA. Tidak ada asosiasi di dunia ini di mana presiden juga menjabat sebagai ketua komite wasit,” tambahnya.
Oleh karena itu, Erick Thohir mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Komite Wasit dan menyerahkan jabatan tersebut kepada Yoshimi Ogawa dari Jepang.
Ogawa, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua selama lebih dari setahun, kini tampaknya siap mengambil alih peran utama sepenuhnya dari Erick Thohir.
Bahkan, Erick pun meminta agar segala upaya PSSI terus diawasi dan ditegur secara konstruktif.
Bukan dengan maksud menjatuhkan, tetapi demi memastikan terwujudnya mimpi anak-anak muda yang ingin berprestasi di sepak bola.
Komitmen Dukung Sepak Bola Putri
Sementara itu, Erick Thohir juga, menegaskan komitmen federasi dalam memajukan sepak bola putri melalui penyelenggaraan kompetisi berjenjang sejak usia dini dan berkelanjutan.
Piala Pertiwi 2025 untuk kelompok usia U14 dan U16 yang berputar di 12 provinsi dan 16 wilayah regional (kota) di seluruh Indonesia, jadi wujud komitmen PSSI terhadap sepak bola putri.