IMPRESIF.COM – Persik Kediri terancam jadi musafir di Liga 1 musim 2025-2026, jika sejumlah catatan dari PT LIB, terkait Stadion Brawijaya tak ditindaklanjuti.
Perwakilan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan inspeksi ke markas Persik Kediri, Stadion Brawijaya, untuk memastikan kesiapan menggelar pertandingan Liga 1 musim 2025-2026.
Didamping oleh perwakilan dari dinas terkait dan Panpel Persik Kediri, tim verifikasi stadion dari PT LIB memeriksa setiap fasilitas yang ada di Stadion Brawijaya pada Rabu, 25 Juni 2025.
Hasilnya, terdapat sejumlah catatan yang harus diselesaikan Persik Kediri agar Stadion Brawijaya lebih siap.
Meski memiliki catatan, tetapi juru bicara tim verifikasi PT LIB, Somad, mengapresiasi keseriusan manajemen Persik Kediri dan Pemkot Kediri untuk membenahi Stadion Brawijaya.
“Perbaikan yang sudah dilakukan Pemkot Kediri sangat positif,” kata Somad dikutip dari laman Suara Merdeka.
Stadion Brawijaya statusnya masih milik dan dikelola oleh Pemkot Kediri.
“Persik akan kesulitan jika tidak didukung Pemkot selaku pengelola sekaligus pemilik stadion,” ujarnya.
BACA JUGA: Persik Kediri Jadi Raja Transfer, 8 Pemain Baru Resmi Gabung, Ini Daftarnya
Somad membeberkan sejumlah catatan harus jadi perhatian Persik maupun Pemkot Kediri terkait fasilitas di Stadion Brawijaya.
Salah satunya adalah ruang khusus untuk VAR dan ruang broadcast untuk mendukung siaran langsung televisi.
Lalu terkait kualitas permukaan rumput dan pencahayaan lampu stadion yang belum memenuhi standar.
Fasilitas lainnya yang perlu diperbaiki adalah pagar stadion, pengecatan tribun penonton, derta pengecatan pagar.
Somad berharap, semua catatan itu bisa direspons cepat oleh Persik maupun Pemkot Kediri.
Sebab, jika tidak memenuhi standar yang ditetapkan PT LIB, maka Persik Kediri kata Somad bukan tidak mungki menjadi tim musafir.
“Dengan dinamika yang ada, Wali Kota Kediri terlihat sangat antusias (memperbaiki Stadion Brawijaya),” kata Somad.
“Jangan sampai Persik Kediri kembali menjadi tim musafir. Ini sangat penting untuk menjaga atmosfer sepak bola di Kediri,” tegasnya.