Semen Padang Menyala! Satu-satunya yang Berani Suarakan Perubahan Pengurus di RUPS LIB

semen padang lib
Ilustrasi Semen Padang. (Instagram @semenpadangfcid)

IMPRESIF.COM – Semen Padang jadi satu-satunya tim yang berani menyuarakan perubahan di tubuh kepengurusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) atau I League.

CEO Semen Padang, Win Bernadino yang hadir mewakili klub di RUPS PT LIB, Senin, 7 Juli 2025 kemarin, menyampaikan usulan perubahan kepengurusan di tubuh operator.

Win menyampaikan harapan agar kepengurusan LIB, khususnya untuk posisi strategis yang bersinggungan dengan kompetisi diduduki orang-orang independen atau tak menjabat posisi penting di klub.

“Ada harapan dari kami, kita pengin industri (sepak bola) kita itu, jadi positif,” kata Win seperti dikutip dari video yang diunggah akun Instagram Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade.

“Mungkin baru 1-2 yang positif (menguntungkan secara bisnis), sisanya mungkin baru bakar uang.”

“Adanya tumpang tindih (pengurus LIB dengan klub), ada GM kompetisi, kalau perlu ilegalkan (dilarang).”

“Agar profesionalitas dan integritas kompetisi ini bisa tercapai,” ujar Win.

BACA JUGA: Jadwal Pertandingan Semen Padang di Super League Indonesia Musim 2025-26

Selain itu, Win juga mengharapkan PT LIB yang kini berganti nama jadi I League segera memastikan regulasi kompetisi.

Sebab, kata Win, belajar dari musim sebelumnya, regulasi kompetisi baru dikirimkan ke klub saat kompetisi sudah berjalan.

Sementara itu, sebelum RUPS LIB, penasihat Semen Padang, Andre Rosiade sudah menyampaikan Kabau Sirah akan mendorong perubahan di kepengurusan PT LIB.

“CEO Semen Padang FC @semenpadangfcid Win @winbernadino Meminta Perubahan Pengurus di RUPS LIB.” tulis Andre Rosiade di akun Instagram.

“Hanya Semen Padang FC yang meminta Perubahan Pengurus LIB dalam RUPS LIB.”

“Bagi Suporter yang ingin Perubahan Silahkan meminta Klubnya masing2 untuk Bersuara meminta Perubahan.” tulis Andre.

Di RUPS LIB yang digelar kemarin, disahkan sejumlah perubahan terkait penyelenggaraan kompetisi.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah perubahan regulasi kuota pemain asing dari 8 menjadi 11.

Meski begitu, dari 11 pemain yang bisa dimiliki setiap klub, hanya 8 yang dapat masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).***