OPINI: Mengapa Praktik Pencucian Uang Rentan Terjadi di Sepak Bola Indonesia?

Pencucian Uang Sepak Bola Indonesia
Ilustrasi Pencucian Uang Sepak Bola. (Pixabay/Mohammed_hassan)

IMPRESIF.COM – Di era modern, sepak bola telah berubah dari sekadar hobi populer menjadi industri global. Termasuk di Indonesia, meski klub-klub tanah air belum sepenuhnya profesional.

Seiring dengan semakin pentingnya sepak bola bagi perekonomian, investasi di sektor ini telah meningkat secara eksponensial, dan beberapa di antaranya memiliki kaitan dengan tindak kriminal.

The Financial Action Task Force (FATF) organisasi antarpemerintah yang menetapkan standar global untuk memerangi pencucian uang, pendanaan teroris, dan pendanaan ilegal lainnya, sejak lama telah mencium ‘bau busuk’ di balik gairah pertandingan sepak bola.

Praktik kotor dalam sepak bola, tidak hanya rentan terjadi di negara-negara berkembang, juga negara maju.

FATF telah melakukan studi untuk menentukan apa yang membuat sepak bola menarik bagi para pelaku kejahatan.

Mengapa perlu mempertimbangkan sepak bola? Sepak bola adalah olahraga terpopuler di dunia, dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang.

Pertandingan final Piala Dunia FIFA misalnya, selalu menarik lebih dari 1 miliar penonton seantero dunia.

BACA JUGA: Takut Gagal Lolos ke Piala Asia 2027, Malaysia Sampai Memohon-mohon kepada FIFA dan Minta Bantuan Ordal

Meskipun sepak bola sebagai industri tumbuh pesat dan memiliki visibilitas yang tinggi, struktur regulasi sepak bola belum mampu mengimbangi beberapa risiko yang menyertai perubahan ini.

Laporan FATF mengkaji sektor ini dari segi ekonomi dan sosial serta memberikan contoh kasus yang mengidentifikasi area-area yang dapat dieksploitasi oleh mereka yang ingin menginvestasikan uang ilegal ke dalam sepak bola.

Dalam penyusunan analisis ini, para penulis atau mereka yang terlibat dalam studi bekerja sama dengan beberapa organisasi olahraga besar, seperti FIFA, UEFA, dan IOC, serta para pakar terkait dari negara-negara anggota FATF dan non-FATF.

Tujuan laporan FATF ini adalah untuk menarik perhatian pada beberapa risiko yang dihadapi sektor sepak bola khususnya dan industri olahraga secara umum terhadap penyalahgunaan oleh penjahat.