Mengenang Masa Prime Maman Abdurahman Bersama PSIS yang Dipatahkan Generasi Emas Persik Kediri

Maman Abdurahman PSIS Persik
Maman Abdurahman (jongkok paling kanan) saat membela PSIS Semarang di Ligina 2006. (Instagram @memendurehmen56)

Maman Abdurahman dan barisan pertahanan PSIS bisa meredam El Loco selama 90 menit.

Tetapi di masa perpanjangan waktu, sebuah sundulan dari El Loco menyambut umpan Eby Sukore merobek gawang PSIS yang dikawal I Komang Putra.

Gol di menit 109 itu, menjadi satu-satunya yang tercipta dan pertandingan berakhir untuk kemenangan Persik Kediri dengan skor 1-0.

Maman Abdurahman didapuk sebagai pemain terbaik Ligina 2006, tetapi tak mampu menghapus kekecewaan di benaknya akibat kekalahan dari Persik Kediri.

BACA JUGA: Gercep! Persipura Jayapura Umumkan Daftar Skuat Sementara: 18 Pemain Resmi Gabung, Perburuan Masih Berlanjut

Generasi emas Persik Kediri yang diperkuat Cristian Gonzales, Danilo Fernando, Harianto, Budi Sudarsono dan lainnya, masih terlalu tangguh untuk PSIS hingga membuat Maman gagal melengkapi masa prime-nya di Mahesa Jenar.

Namun, selang 12 tahun kemudian, Maman Abdurahman akhirnya bisa merasakan nikmatnya mengangkat trofi juara Liga.

PSPS Jadi Klub Terakhir

Dia ambil bagian dalam kesuksesan Persija juara Liga 1 musim 2018.

Sebelum membela Persija, Maman Abdurahman sempat bergabung dengan Persib Bandung dari 2008 sampai 2013.

Kemudian berkarier di Sriwijaya FC pada 2013-2014 dan Persita Tangerang pada 2014-2015.

Dia ambil bagian dalam tim Garuda di Piala AFF 2010 yang menembus final.

Sayang performa impresif Timnas Indonesia dari penyisihan grup sampai semifinal menjadi antiklimaks di final setelah dikalahkan Malaysia dengan agregat 2-4.

Musim lalu, Maman Abdurahman pindah ke klub Liga 2, PSPS Pekanbaru setelah musim 2024-2025, dia memutuskan menutup perjalanan kariernya.

Selain bersinar di level klub, Maman Abdurahman juga sempat jadi andalan di Timnas Indonesia.

Pada Rabu, 18 Juni 2025, Maman Aburahman secara resmi mengumumkan gantung sepatu.***