IMPRESIF.COM – Klub India, Mohun Bagan Super Giant telah membuat langkah mengejutkan dengan mengundurkan diri dari kompetisi Liga Champions AFC 2 (ACL 2).
Keputusan klub yang dibela eks bek Persib, Alberto Rodriguez tersebut telah dikonfirmasi oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Hal ini terjadi setelah mereka menolak bermain di Isfahan, Iran, untuk pertandingan Grup C melawan Sepahan yang seharusnya digelar pada Selasa, 30 September 2025, karena alasan keamanan.
Penolakan tim untuk melakukan perjalanan ke Iran juga diumumkan oleh manajemen klub dalam sebuah pernyataan di platform resmi mereka.
“Mohun Bagan Super Giant mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan pemain, ofisial, dan staf pendukung.” demikian pernyataan klub.
“Para pemain dan keluarga mereka telah menyatakan kekhawatiran tentang perjalanan ke Iran.”
“Klub telah mengambil keputusan (untuk tidak bepergian ke Iran) setelah mempertimbangkan dengan saksama masalah keamanan mereka.”
Mohun Bagan juga mengumumkan bahwa mereka akan merujuk kasus mereka ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk mendapatkan penyelesaian yang sesuai.
BACA JUGA: 2 Klub Spanyol Hukum Pemain yang Terlibat Skandal Timnas Malaysia
Setelah itu, AFC mengumumkan bahwa tindakan Mohun Bagan merupakan tindakan pengunduran diri dari kompetisi ACL 2.
Ini berarti hasil pertandingan pertama Grup C yang melibatkan klub tersebut tidak akan dihitung.
AFC juga mengumumkan bahwa karena situasi tersebut, poin dari pertandingan tidak akan dihitung dalam menentukan klasemen akhir di Grup C.
Ini bukan pertama kalinya Mohun Bagan mengundurkan diri dari kompetisi ACL 2.
Musim sebelumnya, juara India itu, juga mengundurkan diri setelah tidak ingin bermain melawan klub Iran, Tractor SC, dengan alasan yang sama.
Musim 2024/25 juga diwarnai pengunduran diri Shandong Taishan dari kompetisi ACLE.
Hal ini mendorong AFC untuk mengumumkan bahwa semua hasil yang melibatkan tim tersebut tidak akan dihitung.
Jika terbukti bersalah oleh Komite Disiplin AFC, Mohun Bagan berpotensi dihukum berat oleh badan pengurus, seperti yang dialami Shandong.