Janice Tjen Bikin ‘Mendadak Tenis’ dan Gugah Sejarah Manis Tenis Indonesia

Janice Tjen Tenis Indonesia
Janice Tjen. (Instagram/@janicetjen)

IMPRESIF.COM – Olahraga tenis di Indonesia sempat berada di fase populer, jika tidak layak disebut era emas dan Janice Tjen memberi harapan untuk mengulang sejarah manis.

Kiprah Janice Tjen cukup membetot perhatian di US Open 2025, pada bulan Agustus lalu. Menumbuhkan harapan dunia tenis Indonesia setidaknya kembali seperti era 1990-an.

Selain membuat mereka yang sebelumnya mungkin tak peduli dengan tenis menjadi mendadak tenis, Janice Tjen juga menggugah fakta sejarah manis tenis Indonesia, terutama di era 1990-an hingga awal 2000-an.

Ya, tenis sempat cukup populer di Indonesia meski olahraga ini di tanah air masih dianggap eksklusif dan identik dengan orang kaya.

Tenis di Indonesia dimainkan tak sebanyak seperti sepak bola, bulu tangkis, bola voli atau olahraga lain yang dianggap lebih memasyarakat.

Tetapi, Yayuk Basuki, ikon tenis Indonesia di era 1990-an bukan berasal dari keluarga kaya raya. Yayuk mengayunkan raket tenis dari kesederhanaan dan gen atlet dari orang tuanya.

Kiprah Yayuk Basuki menyedot perhatian penggemar tenis dunia ketika dia menapak lumayan jauh sampai babak perempat final di Grand Slam Wimbledon tahun 1997.

BACA JUGA: Upaya PSSI Ganti Wasit Timnas Indonesia vs Arab Saudi Gagal

Yayuk Basuki bahkan, sempat berada di ranking 19 tunggal putri dunia atau WTA. Pencapaian yang belum bisa diulangi oleh para penerusnya, tapi bukan tidak mungkin kelak akan dicapai Janice Tjen yang kini menembus ranking 100 WTA.

Setelah era Yayuk Basuki redup, muncul Angelique Widjaja, petenis asal Bandung yang ranking WTA terbaiknya tak setinggi seniornya itu.

Tim Piala Davis Indonesia 1995, dari kiri ke kanan: Bonit Wiryawan, Donny Susetyo, Suwandi dan Benny Wijaya. (Dok. Tabloid Bola Maret 1995)

Namun, saat junior, Angie mencatat prestasi luar biasa dengan meraih titel juara tunggal putri Grand Slam Wimbledon Junior 2001 dan ganda putri Australia Open Junior 2002.

Meski kalah mengkilap dari sektor putri, di sektor putra, Indonesia juga sempat memiliki sejumlah petenis tangguh, setidaknya untuk ukuran ASEAN dan Asia.