IMPRESIF.COM – FAM atau Asosiasi Sepak Bola Malaysia ditantang untuk menjelaskan asal usul 7 pemain naturalisasi yang dihukum larangan bermain karena skandal pemalsuan dokumen.
Pengamat olahraga Malaysia, Zakaria Rahim, mengatakan, FAM tidak akan mendapat dukungan dari masyarakat jika terus-terusan ‘menyembunyikan’ fakta di balik proses naturalisasi.
Menurut Zakaria Rahim, FAM dan para pemain naturalisasi yang dihukum FIFA harus menjelaskan menjelaskan hubungan mereka dengan yang mereka klaim tanah airnya.
Bagi Zakaria Rahim menyampaikan penjelasan kepada publik soal garis keturunan ketujuh pemain naturalisasi yang dihukum FIFA merupakan langkah penting yang harus dilakukan.
“NT (Timnas) perlu memberi tahu masyarakat jika ingin mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat di balik FAM,” ujarnya dalam wawancara dengan Astro Arena.
“Ceritakan tentang keberadaan para pemain ini karena mereka semua sekarang ada di Malaysia, semua orang tahu tentang itu.”
BACA JUGA: Athletic Bilbao Sambut Para Pengungsi Palestina sebelum Laga Kontra Mallorca
“Jadi, bawalah mereka untuk bercerita, jelaskan siapa mereka, apakah itu kakek, nenek, atau orang tua mereka. Ceritakan silsilah mereka, yakinkan para penggemar.”
“Barulah semua orang akan mendukung FAM dalam memastikan Malaysia tidak kehilangan poin, terutama di babak kualifikasi Piala Asia,” ungkapnya.
Sebelumnya FIFA menjatuhkan hukuman denda kepada FAM atas pemalsuan dokumen 7 pemain naturalisasi.
Selain itu, Timnas Malaysia juga menghadapi potensi didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Asia 2027 karena kasus ini masih akan diproses di badan yudisial FIFA.
Sementara 7 pemain naturalisasi dihukum berat oleh FIFA karena selain sanksi denda, mereka juga dilarang bermain di semua ajang selama 12 bulan.
Ketujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang dihukum adalah Facundo Garces, Gabriel Palmero, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, Hector Hevel, Jon Irazabal dan Joao Figueiredo.
FAM dan ketujuh pemain tersebut, diberikan kesempatan untuk banding.
Namun, tak sedikit publik Malaysia menyangsikan FAM bisa membuktikan ketujuh pemain tersebut, memiliki garis keturunan negeri jiran.***