Liga 2  

PSMS Medan Masih Jadi Tim Musafir di Liga 2 2025/2026, Ini Penyebabnya

PSMS Liga 2
Stadion Teladan, Medan, masih dalam proses renovasi.

IMPRESIF.COM – PSMS Medan dipastikan tetap akan menyandang status sebagai tim ‘musafir’ di kompetisi Liga 2 musim 2025/2026.

Penyebabnya, renovasi Stadion Teladan masih berjalan dan melenceng dari target selesai pada bulan Juni 2025 ini.

Ayam Kinantan, kemungkinan akan kembali bermarkas di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, seperti di kompetisi Liga 2 musim lalu.

Sekretaris PSMS Medan, Julius Raja memastikan, Stadion Baharoeddin Siregar akan kembali jadi kandang Ayam Kinantan.

Bermain di Lubuk Pakam diakui Julius, membuat PSMS harus mengeluarkan biaya cukup besar.

“Tentang stadion (di Liga 2 musim 2025/2026) terpaksa main di Pakam (Stadion Baharuddin Siregar) lagi dan biaya yang besar,” kata Julius seperti dikutip dari Harian Mistar, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ini Bocoran Calon Pelatih Baru PSMS Medan, Terbukti Jempolan

Selain oleh PSMS, Stadion Baharoeddin Siregar, juga digunakan oleh PSDS Deli Serdang yang akan berkompetisi di Liga Nusantara musim 2025/2026.

PSMS Incar Imran Nahumarury

Sementara itu, PSMS Medan dikabarkan tertarik merekrut Imran Nahumarury untuk memimpin pasukan Ayam Kinantan bertarung di kompetisi Liga 2 musim 2025/2026.

Posisi pelatih kepala PSMS Medan saat ini kosong setelah Nil Maizar resmi meninggalkan Ayam Kinantan.

Nil Maizar memilih menerima tawaran jadi pelatih Sumsel United, klub yang baru bertransformasi dari PSKC Cimahi.

BACA JUGA: Persipura Jayapura Akan Datangkan 3 Pemain Asing, Siapa Saja?

Kualitas Imran Nahumarury sebagai pelatih terbukti cukup apik ketika dia menangani PSIS Semarang dan Malut United.

Musim lalu, Malut United dibawa Imran Nahumarury finish di posisi ketiga di belakang Persib Bandung dan Dewa United FC.

Namun, masalah internal membuat Imran Nahumarury harus kehilangan posisi pelatih kepala Malut United.

Imran Nahumarury bersama Direktur Teknis, Yeyen Tumena dipecat oleh manajemen Malut United karena diduga melakukan pelanggaran berat.

Direktur Utama PT Maluku Maju Sejahtera (MMS), Dirk Soplanit buka-bukaan menjelaskan alasan pemecatan Imran dan Yeyen.