Atlet Taekwondo Cilik Iran Tewas Akibat Serangan Israel

iran israel
Amir Ali Amini, atlet taekwondo cilik Iran yang tewas akibat serangan Israel.

IMPRESIF.COM – Seorang atlet taekwondo cilik tewas dalam serangan Israel di Iran, demikian disampaikan media Iran dalam laporannya pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Dikutip dari laman Iranwire, Federasi Taekwondo Iran mengidentifikasi korban sebagai Amir Ali Amini, menurut Asosiasi Taekwondo Provinsi Fars.

Kematian tersebut menambah jumlah korban sipil akibat serangan Israel ke Kota Teheran, Iran.

Di antara 60 orang yang tewas, termasuk 20 anak-anak ketika serangan udara menghantam Kompleks Shahid Chamran Nobonyad di timur laut Teheran.

Militer Israel melancarkan operasi “Rising Lion” pada hari Jumat, 13 Juni 2025 waktu setempat.

Serangan itu menargetkan fasilitas nuklir dan situs militer Iran, menewaskan enam perwira militer senior Iran.

Iran menanggapi dengan operasi ‘True Promise 3’, meluncurkan ratusan rudal balistik ke sasaran militer Israel.

BACA JUGA: Shin Tae Yong Masuk Bursa Pelatih Timnas China

Serangan Israel berlanjut Sabtu pagi, menghantam Bandara Mehrabad di Teheran dan beberapa kota di seluruh Iran.

Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Iran mengatakan serangan akan terus berlanjut sampai rezim Zionis kriminal menyesali tindakan mereka.

FIFA Dikecam

Sementara itu, di tengah ketegangan yang memuncak di tengah konflik Israel dengan Palestina dan Iran, FIFA dikecam karena dinilai membungkam aksi pemain Al Ahly.

FIFA baru-baru ini menghapus gambar promosi pemain Al Ahly menjelang pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 antara Al Ahly dan Inter Miami.

Pemain Al Ahly, Hussein El Shahat terlihat mengenakan gelang bertuliskan ‘Free Palestine’ atau Bebaskan Palestina selama pemotretan menjelang pertandingan Piala Dunia Antarklub melawan Inter Miami.

BACA JUGA: Selain Frans Putros, Ini Bocoran Bek Asing Anyar yang Akan Didatangkan Persib

Gambar tersebut kini telah dihapus dan tidak akan lagi digunakan sebagai bagian dari materi promosi turnamen.

Hal tersebut disampaikan jurnalis olahraga asal Inggris, Leyla Hamed, melalui unggahan di akun X miliknya.

Leyla menilai tindakan FIFA yang melarang pemain Al Ahly mendukung kebebasan Palestina sama saja dengan mendukung pembantaian yang dilakukan Israel.